Wednesday 2 November 2016

ASAS - ASAS HUKUM ISLAM

ASAS-ASAS HUKUM ISLAM
A. Asas-Asas Hukum Islam                          
Yang dibicarakan dalam kesempatan ini hanya beberapa asas hukum islam. Tim pengkajian Hukum Islam Badan Binaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, dalam laporan tahun 1983/1984 (Laporan 1983/1984 : 14-27) menyebut beberapa asas Hukum Islam yang (1)Bersifat Umum (2) Dalam lapangan hukum pidana (3) Dalam lapangan hukum perdata , sebagai contoh. Asas-asas hukum dilapangan Hukum tata negara, internasional dan lapangan-lapangan huku Islam lainnya tidak disebutkan dalam laporan itu.
Sebagai sumbangan dalam penyusuna asas-asas hukum nasional , Tim itu hanya mengedepankan :
1. Asas–Asas Umum
Asas-asas umum hukum islam yang meliputi semua bidang dan segala lapangan hukum islam adalah
a.    Asas keadilan
Keadilan sangatlah penting sampai-sampai dalam Al-Qur’an terdapat 1000 kali kata Keadilan,terbanyak disebutkan setelah Allah dan ilmu pengetahuan. Bahwa keadilan adalah asas ,titik-tolak,proses dan sasaran hukum islam.
b.    Asas kepastian hukum
Surat Bani Israil (17) ayat 15 yang terjemahannya (kurang lebih) berbunyi “. . . dan tidaklah kamimenjatuhkan hukuman ,kecuali setelah kami mengutus seorang rosul untuk menjelaskan (aturan dan ancaman) hukuman itu. . . “ selanjutnya di surat al-maidah (5) ayat 95 terdapat ketegasan Illahi yang menyatakan Allah mengampuni kesalahan yang sudah berlalu. Dari keduanya dapat disimpulkan bahwa asas kepastian yaitutidak ada satu perbuatan pun dapat dihukum, kecuali atas kekuatan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada dan berlaku untuk perbuatan itu.(Anwar Harjono 1968;155)


c.    Asas kemanfaatan
Asas kemanfaatan adalah asas yang mengiringi asas keadilan dan kepastian hukum yang mempertimbangkan hukuman untuk terdakwah yang bermanfaat untuk masyarakat.
2. Asas-asas dalam hukum pidana
Asas- asas dalam lapangan hukum pidana Islam antara lain adalah
a. Asas legalitas
b. Asas larangan memindahkan kesalahan pada orang lain
c. Asas praduga tidak bersalah
3. Asas-asas dalam lapangan hukum perdata
Dilapangan hukum perdata terdapat asas hukum islam yang menjadi tumpuan atau landasan untuk melindungi kepentingan pribadi seseorang. Dalam asas hukum perdata Islam antara lain yaitu:
a. Asas kebolehan atau mubah;
b. Asas kemaslahatan hidup;
c. Asas kebebasan dan sukarelawan;
d. Asas menolak mudharat, mengambil manfaat;
e. Asas kebajikan;
f. Asas kekeluargaan;
g. Asas adil dan berimbang;                                                                       
h. Asas mendahulukan kewajiban dari hak;
i. Asas larangan merugikan diri sendiri dan orang; dan
j. Asas kemapuan berbuat atau bertindak.

4. Asas-asas Hukum Islam

Hasbi Ash Shiddiqie mengemukakan bahwa hukum Islam mempunyai azas dan tiang pokok yaitu:
a.       Asas Nafyul Haraji;
Yakni meniadakan kepicikan. Dalam arti bahwa hukum Islam dibuat dan diciptakan itu berada dalam batas-batas kemampuan para mukallaf. Namun bukan berarti tidak ada kesukaran sedikitpun sehingga tidak ada tantangan, sehingga jika ada kesukaran yang muncul bukan hukum Islam itu digugurkan melainkan melahirkan hukum Rukhsah.
b.      Asas Qillatu Taklif;
Yaitu tidak membahayakan taklifi, artinya hukum Islam itu tidak memberatkan pundak mukallaf dan tidak menyukarkan.
c.       Asas Tadarruj,
Bertahap (gradual), artinya pembinaan hukum Islam berjalan setahap demi setahap disesuaikan dengan tahapan perkembangan manusia.
d.      Asas Kemuslihatan Manusia;
Hukum Islam seiring dengan dan mereduksi sesuatu yang ada di lingkungannya.
e.       Asas Keadilan Merata;
Bermakna hukum Islam sama keadaannya tidak lebih melebihi bagi yang satu terhadap yang lainnya.
f.       Asas Estetika;
Artinya hukum Islam memperbolehkan bagi kita untuk mempergunakan atau memperhatiakn segala sesuatu yang indah.
g.       Asas Menetapkan Hukum Berdasar Urf yang Berkembang Dalam Masyarakat;
Hukum Islam dalam penerapannya senantiasa memperhatikan adat/kebiasaan suatu masyarakat.
h.      Asas Syara Menjadi Dzatiyah Islam;

Hukum yang diturunkan secara mujmal memberikan lapangan yang luas kepada para filusuf untuk berijtihad dan guna memberikan bahan penyelidikan dan pemikiran dengan bebas dan supaya hukum Islam menjadi elastis sesuai perkembangan peradaban manusia.

No comments:

Post a Comment