Muhammadiyah
didirikan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan
tanggal 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan. Nama kecil Beliau adalah
Muhammad Darwisy dan setelah menunaikan ibadah haji, sesuai kebiasaan saat itu
orang yang sudah menunaikan haji biasanya mengganti nama kecilnya, maka beliau mengganti nama menjadi Ahmad Dahlan.
Karena Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai
seorang Khatib dan dan mengurusi masalah agama, maka mendapat sebutan Kyai.
Selain itu Beliau juga seorang pedagang.
Nama
Muhammadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad SAW ditambah –iyah (Muhammad+iyah) yang berarti pengikut,
sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Maksud dan tujuan Muhammadiyah didirikan ialah menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Muhammadiyah
didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan karena pendalaman Beliau terhadap Al Qur’an
terutama surat Ali Imron ayat 104. yang artinya :
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
Selain
itu KH. Ahmad Dahlan melihat bahwa pelaksanaan ajaran-ajaran Islam oleh umat
Islam sendiri sudah banyak menyimpang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW. Penyimpangan ini berupa maraknya Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC) dalam
kehidupan beragama umat Islam Indonesia sehari-hari. TBC telah menyebabkan
kehidupan umat Islam Indonesia menjadi tidak berkembang dan tertinggal karena
umat Islam lebih fokus dalam dalam melaksanakan tradisi-tradisi yang tidak
diajarkan dalam syari’at Islam dan tercemari kepercayaannya. Lalu apa itu TBC ?
Kata
tahayul berasal dari bahasa Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan, persangkaan, dan khayalan.
Sementara secara istilah, tahayul adalah kepercayaan
terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan
akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis.
Contoh
dari tahayul antara lain percaya kepada benda-benda seperti keris, tombak,
jimat dan lain-lain mempunyai tuah (manfaat) untuk sesuatu. Atau bisa juga percaya
bahwa benda-benda tersebut bisa mencelekai seseorang karena kekuatan
benda-benda tersebut. Percaya terhadap makhluk-makhluk halus jin dan setan
mampu memberi manfaat atau madharat (kecelakaan/kesialan) bagi manusia.
Bid’ah :
Arti
bid’ah menurut bahasa ialah segala macam apa saja yang baru, atau mengadakan
sesuatu yang tidak berdasarkan contoh yang sudah ada. Sedangkan arti bid’ah
secara istilah adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak
dijumpai keteranganya dalam al-Qur’an dan al-Sunnah.
Macam-macam bid’ah
Bila dilihat dari segi ushul
fikih (kaidah-kaidah hukum Islam) bid’ah dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
Bid’ah dalam ibadah
saja, yaitu segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal ibadah kepada Allah swt
yang tidak ada contohnya sama sekali dari rasulullah baik dengan cara
mengurangi atau menambah-nambah aturan yang sudah ada. Contoh melakukan sholat
dhuhur 5 rakaat, padahal aturannya 4 rakaat.
Bid’ah meliputi segala
urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang berkaitan dengan urusan
ibadah, aqidah maupun adat. Perbuatan yang diada-adakan itu seakan-akan urusan
agama, yang dipandang menyamai syari’at Islam, sehingga mengerjakanya sama
dengan mengerjakan agama itu sendiri. Contoh adalah tradisi tahlilan, yasinan
dan nyadran yang merupakan tradisi sudah dianggap sebagai suatu ibadah. Karena
sudah mendarah daging bahkan banyak yang mewajibkan tradisi tahlilan sebagai
satu rangkaian prosesi yang harus dilakukan ketika ada kematian.
Khurafat
Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong,
asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah
yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk
akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat juga disebut “al-hadis
al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang menarik
dan mempesona.
Sedangkan
secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan
ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa
hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat
Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang
dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran
al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat.
Selain itu ada latar belakang lainnya yaitu :
- 1. Tidak ada lembaga pendidikan Islam yang memadai
- 2. Kelemahan kepemimpinan Islam
- 3. Meningkatnya misi agama lain ke Indonesia
- 4. Tekanan dunia Barat terutama Belanda ke Indonesia
- 5. Pengaruh dari gerakan pembaharuan dalam dunia Islam
No comments:
Post a Comment